Sukses Tanpa Orang Dalam Adalah Mitos

Belajar dari Kisah Mr Satan

Dragon Ball mengisahkan tentang seorang anak bernama Goku yang berasal dari bangsa Saiyan. Selain berasal dari bangsa terkuat di alam semesta, dia berlatih sangat keras setiap hari untuk menjadi kuat. Berkat bakat dan latihan kerasnya, dia berhasil melindungi bumi dari beberapa gelombang kehancuran yang disebabkan oleh Frieza, Cell, Android, Buu, dan musuh-musuh lainnya.

Kita tahu bahwa Goku adalah orang terkuat di bumi dalam Dragon Ball Universe. Tapi sayang, ternyata orang terkuat yang diakui oleh dunia Dragon Ball bukan Goku, melainkan Mr. Satan. Mr Satan adalah pemenang turnamen bela diri dunia, walaupun kenyataannya dia bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Krilin. Dia juga mengklaim bahwa dia menyelamatkan dunia dari Cell dan Buu.

Walaupun dunia jelas diselamatkan oleh Goku, Goham, Trunks, Vegeta, dan kawan-kawannya, tetap saja yang diakui oleh dunia dalam menyelamatkan dunia adalah Mr. Satan. Mr Satan membuat orang percaya bahwa dia adalah pahlawan dengan publikasi yang dia lakukan. Goku dan kawan-kawan juga tidak peduli dengan klaim yang dilakukan Mr Satan. Karena ini, Mr Satan jadi selebritas dan memiliki banyak kekayaan.

Mr Satan memang tidak layak menyandang peran orang terkuat di bumi, namun Mr Satan sebenarnya tidak benar-benar lemah. Dia juga memiliki kemampuan bela diri yang hebat. Diantara orang-orang bumi, yang tidak memiliki kekuatan seperti Goku, Vegeta, Goham, dan Z-warrior lainnya, Mr Satan tetap salah satu terkuat.

Selain itu, dia adalah mertua dari orang terkuat di bumi yaitu Goku. Mr Satan juga berhati baik, dia bahkan bisa mengubah Majin Buu yang jahat menjadi sahabatnya. Majin Buu yang awalnya adalah ancaman, berkontribusi beberapa kali menyelamatkan bumi. Jadi, kalau ada orang yang mau macam-macam dengan Mr Satan, sebaiknya pikir-pikir dulu ya.

Apakah Mungkin Sukses Tanpa Orang Dalam?

Dalam kehidupan nyata di luar kisah Dragon Ball, ada beberapa cerita orang yang bisa sukses dari 0. Salah satu contoh terkenal adalah Harlan Sanders, pendiri KFC. Jika kita disiplin dan gigih dalam bekerja, bukan tidak mungkin kita bisa mengikuti jejaknya. Namun apakah disiplin dan gigih saja cukup di zaman ini?

Ada anekdot terkenal di dalam masyarakat kita bahwa kita tidak bisa sukses tanpa orang dalam. Anekdot ini semakin kuat dengan praktik-praktif nepotisme yang sering terjadi dalam masyarakat kita. Hal ini menyebabkan kalimat "orang dalam" memiliki konotasi yang negatif dan selalu disangkutpautkan dengan perilaku korup. Orang jadi membenarkan bahwa sukses adalah total hasil dari hak istimewa dan keberuntungan yang dimiliki seseorang.

Pada nyatatanya, banyak orang sukses memang karena ada pengaruh dan andil orang dalam. Namun, tidak semua orang dalam merepresentasikan perilaku korup. Kita bisa memiliki orang dalam dengan cara-cara yang pantas, etis, dan halal. Orang dalam di sini bisa saja berasal dari orang tua, kerabat, pertemanan, kenalan, dan kolega yang bersedia percaya dengan value diri yang kita miliki.

Orang dalam bisa berperan dalam mempermudah kita untuk mendapatkan kesempatan bekerja. Orang dalam bisa membantu kita secara finansial ketika kita ingin membangun sebuah bisnis. Namun kesempatan dan bantuan tersebut bukan cuma-cuma. Kita juga harus bisa menunjukan bahwa kita layak diberi kesempatan dan diberi bantuan oleh para orang dalam.

Jeff Bezoz ketika memulai Amazon memiliki banyak orang dalam. Mereka adalah teman-temannya yang mau meminjamkan dana untuk memulai Amazon. Tentu saja mereka tidak akan mau cuma-cuma meminjamkan uangnya kalau mereka tidak melihat value diri yang dimiliki Jeff. Mereka percaya pada Jeff dan Jeff bisa meyakinkan mereka.

Cara Mendapatkan Orang Dalam (Yang Benar)

Di zaman di mana dunia terkoneksi seperti sekarang, kesempatan untuk mendapatkan orang dalam sangat luas. Pertama, kita bisa mendapatkan orang dalam dengan membangun jejaring secara konsisten. Membangun jejaring bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Misalkan berkomunitas, mengikuti berbagai event yang berkaitan dengan minat/pekerjaan, mengikuti program magang atau ikut serta dalam pelatihan/bootcamp.

Selain secara offline, berjejaring via social media merupakan keharusan. Sosial media merupakan media yang powerfull untuk membangun personal branding. Personal branding bisa kita perkuat dengan aktif menggunakan sosial media, menulis blog, atau menjadi pembuat konten di berbagai macam platform seperti Youtube dan LinkedIn. Pada intinya kita harus terus konsisten memamerkan kompetensi kita. Dengan cara ini para calon orang dalam kita tahu apa potensi diri yang kita miliki.

Di zaman ini, dua cara di atas adalah cara paling ampuh untuk mengundang orang dalam dalam hidup kita. Kita harus memberitahukan para calon orang dalam kalau kita layak untuk mereka bantu dan percaya. Jika kita mau konsisten menerapkan dua cara di atas, niscaya orang dalam yang kita butuhkan, pasti mudah datang dalam hidup kita.

Saya akan tutup tulisan ini dengan quote dari Oprah Winfrey:

Keberuntungan adalah ketika perencanaan bertemu dengan kesempatan.

Semoga bisa menggugah dan menginspirasi.

Tertarik mengikuti Pembelajaran?