Bagi Anda yang ingin memulai karir dan sedang berkarir dalam tech industry, Fear of Missing Out atau FOMO, merupakan kondisi yang pasti pernah Anda alami. Fear Of Missing Out adalah kondisi dimana Anda merasa cemas atau takut karena tidak mengikuti trend yang sedang berkembang. Ini adalah hal yang wajar, apalagi tech industry berkembang dengan begitu pesatnya. Lalu, sebagai profesional atau orang yang akan terjun ke tech industry, apa yang harus kita persiapkan agar syndrom ini tidak kita alami? Mari kita bahas lebih lanjut.

Salah satu faktor yang memperparah FOMO syndrom pada seseorang adalah social media. Manfaat dari aktif menggunakan social media adalah bisa mengetahui trend yang terjadi saat ini. Dampak buruknya, kita menjadi kecanduan dan tidak fokus dengan apa yang seharusnya kita kerjakan. Berbagai postingan dari influencer, bisa mempengaruhi cara kita mengambil keputusan. Alih-alih produktif, opini dan postingan di sosial media menjadi sumber kebingungan, terutama oleh mereka yang pemula.

Berhenti menggunakan social media bukan obat untuk mengobati FOMO syndrom. Ada beberapa tips agar kita tidak memiliki syndrom ini dalam tech industry.

Tetap Skeptis dan Kritis

Pernahkah Anda melihat postingan seperti ini:

"PHP is dead, Javascript is King".

atau

"Windows is for noob, if you're developer use Linux"

atau

Monolitik itu kuno, migrasi ke microservices!

Status/tulisan seperti di atas biasanya sering Anda temui di sosial media atau artikel. Jika ada orang yang Anda ikuti memposting status/tulisan seperti di atas, tetaplah skeptis dan kritis. Cari tahu lebih lanjut, kenapa author memiliki argumen seperti itu. Adakah kasus khusus mengapa author mengatakan demikian? Selidiki kenyataan dan realita yang Ada, apa yang mendukung argumen tersebut?

Bagi Anda yang baru terjun ke tech industry, pasti ingin tahu tech stack yang dibutuhkan pasar, sehingga Anda bisa mempersiapkan keterampilan Anda dengan tepat. Sosial media seringkali bukan tempat yang tepat untuk mendapatkan informasi tersebut. Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkni mengenai apa tech stack yang dibutuhkan pasar secara nyata, Anda bisa mencoba beberapa freelance marketplace seperti Fiverr.com, Freelancer.com dan. Upwrok.com.

Tech stack yang sedang trending, sebagaian besar belum praktikal. Berbagai tech stack baru bermunculan dengan cepat, namun untuk mengadopsi tech stack tersebut dibutuhkan pembuktian apakah cocok digunakan oleh produk perusahaan, tangguh, dan future proof. Mengadopsi tech stack baru juga membutuhkan waktu dan biaya. Jika strategi adopsi tidak tepat, maka akan menimbulkan kerugian. Paradigma mengadopsi segala sesuatu yang premature dalam tech industry disebut dengan hype driven development.

FOMO bisa jadi menyebabkan orang atau kelompok dalam tech industry untuk menerapkan hype driven development. Paradigma development ini sangat berbahaya diterapkan. Paradigma ini akan membuat workflow development menjadi rentan, dan bisa memunculkan kerugiaan yang besar bagi perusahaan. Itulah sebabnya, banyak perusahaan besar menggunakan tech stack yang sudah dewasa dan teruji saja.

Jadi, bagi Anda yang baru terjun ke tech industri dan saat ini sedang mendalami stack yang anda pilih, tetaplah tenang. Jangan terpancing dengan buzz word di internet dan social media yang membuat Anda tidak fokus untuk belajar. Bangunlah suatu project, tidak peduli tech stack apa yang Anda gunakan. Buatlah proses belajar Anda menjadi menyenangkan.

Mentoring dan Gabung dengan Komunitas Nyata

Di internet, kita bisa menemukan dan bergabung dengan berbagai komunitas yang sesuai dengan minat kita. Komunitas bisa menjadi sarana untuk memperluas jejaring kita, mendapatkan koneksi baru dan informasi baru. Perlu diketahui bahwa intensi orang dalam bergabung pada forum bisa bermacam-macam. Ada yang ingin berbagi pengetahuan/sharing, ada yang ingin mencari bantuan, dan tidak jarang tujuannya hanya trolling.

Jika tidak dimoderasi, diskusi dalam forum di internet seringkali bisa jadi tidak terarah dan menyesatkan. FOMO bisa muncul apabila Anda menyimak atau berpartisipasi dari diskusi liar dan tidak terarah ini. Inilah mengapa penting agar Anda bisa menjalin koneksi dengan anggota forum secara nyata. Cobalah berkirim pesan pribadi dengan anggota forum yang lain. Ketahui sedikit latar belakang mereka, seperti mereka bekerja di mana, menggunakan tech stack apa, dan produk apa yang mereka sedang bangun.

Memiliki mentor yang sudah berpengalaman juga akan sangat membantu. Jika Anda merasa kebingungan, sebisa mungkin mintalah bimbingan, baik yang berkaitan dengan hal-hal teknis ataupun yang berkaitan dengan pertumbuhan karir, atau proses belajar Anda. Percayalah, memiliki mentor akan membuat pertumbuhan Anda jauh lebih progresif, daripada tidak memilikinya sama sekali.

Menikmati Proses dan Tetap Percaya Diri

FOMO syndrom lebih mudah muncul ketika Anda tidak memiliki rasa percaya diri. Bangunlah percaya diri dengan menulis jurnal, bergabung dengan komunitas belajar, dan memiliki mentor dalam belajar dan karir. Bertanyalah jika Anda membutuhkan jawaban, dan minta tolonglah jika Anda sedang mengalami kesulitan. Jangan malu bertanya dan minta tolong. Minta tolong dan bertanya bukan berarti Anda tidak mampu, namun karena Anda ingin berkembang.

Tidak ada yang instan dalam mempersiapkan keterampilan dalam tech industri. Anda tetap harus konsisten belajar dan bekerja. Tetaplah gesit dan giat dalam berusaha. Nikmati segala proses belajar dan bekerja Anda. Tetaplah percaya diri dan fokus dengan tujuan yang ingin Anda raih. Dan yang paling penting, syukurilah setiap tahapan yang sudah Anda lalui.

Kesimpulan

Orang yang berkarir di tech industry, sangat rentan mengalami FOMO syndrom. FOMO bisa jadi berbahaya bagi pertumbuhan kita dalam tech industry. Memiliki sikap skeptis dan kritis dalam menanggapi berbagai buzz word merupakan langkah awal untuk menghindari FOMO. Tetap percaya diri, bersyukur dan menikmati proses juga menghindari kita dari FOMO. Bangunlah kepercayaan diri dengan berkomunitas dan memiliki mentor yang mampu memberikan bimbingan teknis dan non teknis.